SEJARAH DAN DEFINISI TOKSIKOLOGI
Brebes, Jawa Tengah
MAKALAH TOKSIKOLOGI
“SEJARAH DAN DEFINISI TOKSIKOLOGI”
Disusun Oleh:
1.
Dwi Purwanti
2.
Firman Sidiq Putrawan
3.
Himatul Azizah
4.
Jihan Eva
5.
Sinta Dwi Prisilia
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
STIKes BHAKTI MANDALA HUSADA
SLAWI
Jl.Cut
Nyak Dhien No. 16, Desa Kalisapu, Kec. Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah
52416 Telp.(0283)
6197571
2017
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karuniaNYA kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah yang kami
buat ini berjudul ”Sejarah dan Definisi Toksikologi”.
Tujuan
membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah toksikologi yang
dibimbing oleh ibu Devi Ika K.S., M. Sc., Apt. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.
Demikian
makalah ini dibuat, kami menyadari di dalam penyusunan dan pembuatan makalah
ini masih banyak kekurangan, maka dari
itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi mencapai kesempurnaan makalah
ini agar lebih baik lagi dan atas kritik dan sarannya kami ucapkan
terimakasih.
Slawi,
Maret 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan
produk kimia yang semakin cepat dan canggih sekarang ini telah berhasil
meningkatkan mutu kehidupan. Namun disisi lain keadaan tersebut menimbulkan
kerugian bagi masyarakat terutama mereka yang secara langsung berhubungan
dengan bahan kimia. Bahan kimia yang berbahaya tersebut disebut juga
toksin/racun. Sebagian besar toksin berasal dari bahan kimia hasil aktivitas
manusia misalnya aktivitas industri, pertanian , perternakan, kedokteran maupun
rumah tangga. Dalam kehidupan sehari-hari pun keberadaan bahan kimia tidak
dapat di hindarkan, karena dalam setiap kegiatan manusia pasti ada kandungan
unsur kimia.
Selain mempunyai manfaat bagi kehidupan,
bahan kimia juga memiliki efek samping yang dapat berbahaya bagi manusia dan
lingkungan. Manusia selain sebagai pengguna atau konsumen dari bahan kimia, juga
dapat menjadi korban dari efek bahan kimia tersebut. Paparan dari toksin
terhadap manusia baik secara spontan dalam dosis besar maupun secara berkala
dalam dosis rendah dapat menyebabkan berbagai macam gangguan.
Manusia berada dalam hubungan yang terus menerus dengan agen-agen toksis. Agen-agen toksis ini
bisa dijumpai dalam makanan yang dimakan, air diminum ataupun udara yang
dihirup. Tergantung pada sifat-sifat fisika dan kimia dari agen-agen toksis ini, mereka bisa diserap oleh saluran
larnbung usus, paru-paru dan
atau kulit. Untungnya badan mempunyai kemampuan untuk metabolisir dan
mengeluarkan senyawa-senyawa ini kedalam urin, empedu dan udara. Namun demikian,
apabila kecepatan penyerapan melabihi kecepatan ekskresinya senyawa toksis itu
akan menumpuk kesatu konsentrasi kritis didalam badan yang mengakibatkan akan terlihat efek toksis dari
agen tersebut.
Dari kenyataan diatas, muncul satu cabang ilmu yang dikenal sebagai toksikologi. Toksikologi merupakan studi
mengenai efek-efek yang tidak diinginkan dari zat-zat kimia terhadap organisme
hidup. Toksikologi juga membahas tentang penilaian secara kuantitatif tentang
organ-organ tubuh yang sering terpajang serta efek yang ditimbulkannya.
1.2
Rumusan
Masalah
Rumusan masalah
dari latar belakang tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana sejarah toksikologi?
2.
Apa yang dimaksud dengan toksikologi?
3.
Apa arti penting toksikologi?
4.
Apa
saja ruang lingkup toksikologi?
1.3
Tujuan
Tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui sejarah toksikologi.
2.
Untuk mengetahui yang dimaksud dengan toksikologi.
3.
Untuk mengetahui arti penting toksikologi..
4.
Untuk mengetahui ruang
lingkup toksikologi.
1.4
Manfaat
Semoga makalah
ini dapat bermanfaat khusunya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca tentang sejarah
dan definisi toksikologi, sehingga dapat menambah pengetahuan mengenai
materi tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Sejarah
Toksikologi
Pengetahuan tentang racun sesungguhnya sudah ada sejak zaman dahulu
tetapi belum tersusun secara sistematis menjadi suatu ilmu. Baru pada awal abad
ke-16 seorang ahli racun terkenal yang hidup pada tahun 1493-1541, Phillipus
Aureolus Theophrastus Bombastus von Hohenheim Paracelcus (PATBH Paracelcus)
memperkenalkan istilah toxicon (toxic
agent) untuk zat (substansi) yang dalam jumlah kecil dapat mengganggu
fungsi tubuh. Ia adalah orang pertama yang meletakkan dasar
ilmu dalam mempelajari racun dan mengenalkan dalil yaiti percobaan
pada hewan merupakan cara yang paling baik dalam mempelajari respon tubuh
terhadap racun dan efek suatu zat (kimia atau fisik) pada tubuh dapat merupakan
efek terapi (bermanfaat) dan efek toksik (merugikan).
Selanjutnya, toksikologi modern diperkaya oleh Mattieu Joseph Orfilla
(1787 – 1853). Ia merupakan orang pertama yang melakukan penelitian
secara sistematis tentang respon biologik anjing pada zat kimia tertentu. Ia
memperkenalkan toksikologi sebagai ilmu yang memepelajari racun, ia
mengembangkan analisis terhadap racun misalnya As (Arsen) dan meletakkan dasar
toksikologi forensik. Toksikologi juga dikembangkan oleh ahli lain seperti
Francois Magendie (1783 – 1855) yang meneliti efek striknin dan emetin.
2.2
Definisi
Toksikologi
Bahan kimia beracun atau biasa
dikenal dengan sebutan toksik ialah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam
tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit.
Istilah Toksikologi awalnya berasal dari bahasa latin yaitu
“toxon” yang artinya racun, sedangkan ilmu pengetahuan dikenal dengan kata
“logos”. Kombinasi arti ini terbitlah bidang ilmu yang diketahui umum
sebagai toksikologi, dan dalam bahasa inggris disebut toxicology. Secara etimology toksikologi
terbagi dari dua kata diatas dan didefinisikan sebagai ilmu tentang racun.
Toksikologi juga didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari efek-efek merugikan
dari suatu zat (Nelwan, 2010).
Toksikologi merupakan ilmu
atau pemahaman tentang pengaruh berbagai macam zat-zat kimia yang merugikan
bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Toksikologi menurut para ahli kimia
merupakan ilmu yang bersangkut paut dengan berbagai macam efek dan mekanisme
kerja yang dapat merugikan dari agen kimia terhadap binatang dan manusia.
Toksikologi menurut para ahli farmakologi adalah cabang dari farmakologi yang
berhubungan dengan efek samping zat kimia di dalam sistem biologik. Dalam
toksikologi terdapat unsur – unsur yang saling berinteraksi antara satu dengan
yang lain dengan suatu cara tertentu sehingga dapat menimbulkan suatu respon
pada sistem biologi yang dapat menimbulkan kerusakan terhadap sistem biologi
tersebut.
Pada umumnya zat toksik masuk lewat
pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju
organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu
organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat
juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa
dan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran zat-zat
beracun dari dalam tubuh dapat melewati urin, saluran pencernaan, sel epitel
dan keringat.
Pada dasarnya semua bahan kimia
adalah beracun, tetapi bahayanya terhadap kesehatan sangat bergantung pada
jumlah zat tersebut yang masuk ke dalam tubuh. Misalnya garam dapur yang kita
makan setiap hari adalah bahan kimia yang tidak menimbulkan gangguan kesehatan.
Tetapi jika terlalu besar jumlah yang kita makan, akan membahayakan kesehatan
kita. Demikian pula berbagai macam obat, baru bermanfaat bagi tubuh pada dosis
tertentu. Tetapi akan berbahaya apabila diberikan dalam dosis berlebihan.
Efek
toksik atau efek yang tidak diinginkan dalam sistem biologis tidak akan
dihasilkan oleh bahan kimia kecuali bahan kimia tersebut atau produk
biotransformasinya mencapai tempat yang sesuai di dalam tubuh pada konsentrasi
dan lama waktu yang cukup untuk menghasilkan manifestasi toksik. Faktor utama
yang mempengaruhi toksisitas yang berhubungan dengan situasi pemaparan
(pemajanan) terhadap bahan kimia tertentu adalah jalur masuk ke dalam tubuh,
jangka waktu dan frekuensi pemaparan.
2.3
Arti Penting
Toksikologi
2.4
Ruang Lingkup
Toksikologi
Ruang lingkup
toksikologi meliputi:
a.
Toksikologi
Lingkungan
Toksikologi lingkungan merupakan cabang toksikologi
yang menguraikan pemajanan yang tidak di sengaja pada jaringan biologi (lebih
khusus pada manusia) dengan senyawa kimia yang pada dasarnya merupakan
pencemaran lingkungan, makanan atau air. Pada prinsipnya, toksikologi
lingkungan mengkaji tentang keracunan yang terjadi secara tidak sengaja seperti
keracunan akibat makan ikan yang berasal dari teluk minamata jepang dan
mengakibatkan penyakit minamata, keracunan gas akibat aktivitas gunung berapi dan
masih banyak contoh lainnya.
Tujuan dari pada toksikologi lingkungan adalah mengurangi
perlunya mencari substansi yang aman, yang berarti harus mengetahui mekanisme
bagaiman racun menyerang organisme, mencegah terjadinya efek yang tidak di
kehendaki dari racun terhadap organisme dan kualitas lingkungan dapat membuat kriteria
dasar untuk standarisasi kualitas lingkungan dapat memperbaiki cara pengolahan
karena mengetahui mekanisme terjadinya efek dan keracunan.
Pemahaman toksikologi yang berhubungan dengan lingkungan. Konsep
dasarnya berhubungan hubungan dosis-respon, absorpsi bahan toksik, distribusi
dan penyimpanan bahan toksik, biotransformasi dan eliminasi bahan toksik,
target organ tubuh yang terkena bahan toksik, teratogenik, mutagenesis,
karsinogenesis dan nilai resiko yag ditimbulkan oleh bahan toksik.
Ahli toksikologi lingkungan mengintegrasikan pengetahuan
tentang kemungkinan efek beracun pada organisme dengan pengetahuan tentang
kelakuan zat di dalam lingkungan dan juga dengan pengetahuan tentang akibat
yang dapat terjadi dari efek tertentu suatu zat pada satu atau lebih macam
organisme untuk dapat berfungsinya secara integral suatu kehidupan
bermasyarakat. Ahli toksikologi lingkungan mempunyai tugas menilai risiko dan
meramalkan dalam sistem yang kompleks; kelakuan zat dalam lingkungan sering
tidak jelas dan kita berhadapan dengan banyaknya bentuk kehidupan dan proses
yang rumit.
Keadaan senyawa atau zat polutan di lingkungan dalam hal ini
adalah pencemaran, baik pencemaran udara, pencemaran tanah maupun pencemaran air
sudah sangat memprihatinkan utamanya di Indonesia karena sebagian besar zat-zat
tersebut berada di lingkungan sudah melebihi nilai batas normal. Dalam keadaan
ini, apabila dari pihak pemerintah sendiri maupun dari mayarakat belum
mengambil langkah pencegahan dan penanggulangan terhdap zat cemaran tersebut
tentunya akan mempengaruhi keadaan lingkungan tersebut.
b.
Toksikologi
Ekonomi
Toksikologi ekonomi adalah suatu pembahasan toksikologi yang
menjurus pada efek-efek berbahaya dari substansi khusus yang berhubungan dengan
kebutuhan manusia seperti bahan pengawet makanan dan pestisida. Pada bidang
ini, keracunan bisa terjadi karena efek samping obat atau berbagai gejala buruk
yang muncul akibat adanya kandungan formalin dalam produk mie instan dan lain
sebagainya, dimana pemajanan obat atau makanan tadi memang sengaja dilakukan
untuk tujuan penyembuhan penyakit dan sebagai bahan makanan.
c.
Toksikologi Forensik
Toksikologi forensik merupakan
cabang toksikologi yang mengkaji aspek medis dan aspek hukum atas pengaruh
berbahaya zat kimia pada manusia. Pada bidang kajian ini, masuknya
senyawa kimia bisa terjadi karena kesengajaan untuk tujuan pembunuhan atau
secara tidak sengaja akibat kelalaian manusia. Akan tetapi, yang jelas
peristiwa keracunan yang terjadi menimbukan suatu masalah, dimana masalah
tersebut harus diselesaikan secara hukum di pengadilan.
Secara umum tugas toksikologi forensik adalah membantu penegak hukum
khususnya dalam melakukan analisis racun baik kualitatif maupun kuantitatif dan
kemudian menerjemahkan hasil analisis ke dalam suatu laporan (surat, surat
keterangan ahli atau saksi ahli), sebagai bukti dalam tindak kriminal
(forensik) di pengadilan. Lebih jelasnya toksikologi forensik mencangkup
terapan ilmu alam dalam analisis racun sebagi bukti dalam tindak kriminal,
dengan tujuan mendeteksi dan mengidentifikasi konsentrasi dari zat racun dan
metabolitnya dari cairan biologis dan akhirnya menginterpretasikan temuan
analisis dalam suatu argumentasi tentang penyebab keracunan dari suatu kasus.
Menurut masyarakat toksikologi forensik amerika “Society of Forensic Toxicologists (SOFT)” bidang kerja
toksikologi forensik meliputi:
1)
analisis dan mengevaluasi
racun penyebab kematian,
2)
analisis ada/tidaknya
alkohol, obat terlarang di dalam cairan tubuh atau napas, yang dapat
mengakibatkan perubahan perilaku (menurunnya kemampuan mengendarai kendaraan
bermotor di jalan raya, tindak kekerasan dan kejahatan, penggunaan dooping),
3)
analisis obat terlarang di
darah dan urin pada kasus penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan obat
terlarang lainnya.
Tujuan lain
dari analisis toksikologi forensik adalah membuat suatu rekaan rekostruksi
suatu peristiwa yang terjadi, sampai sejauh mana obat atau racun tersebut dapat
mengakibatkan perubahan prilaku (menurunnya kemampuan mengendarai, yang dapat
mengakibatkan kecelakaan yang fatal, atau tindak kekerasan dan kejahatan).
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini antara lain adalah sebagai
berikut:
1.
Sejarah toksikologi sesungguhnya sudah ada
sejak zaman dahulu tetapi belum tersusun secara sistematis menjadi suatu ilmu.
Baru pada awal abad ke-16 seorang ahli racun terkenal yang hidup pada tahun
1493-1541, Phillipus Aureolus Theophrastus Bombastus von Hohenheim Paracelcus
(PATBH Paracelcus) memperkenalkan istilah toxicon (toxic agent) untuk zat (substansi) yang dalam jumlah kecil dapat
mengganggu fungsi tubuh.
2.
Toksikologi merupakan ilmu atau pemahaman tentang pengaruh
berbagai macam zat-zat kimia yang merugikan bagi kelangsungan hidup makhluk
hidup.
d.
Ruang lingkup toksikologi meliputi: Toksikologi
Lingkungan, Toksikologi
Ekonomi, dan
Toksikologi Forensi.
3.2
Saran
Semoga dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca
dapat memahami tentang sejarah dan definisi toksikologi, sehingga dapat
menambah pengetahuan mengenai materi tersebut. Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan.
Komentar
Posting Komentar