Aloe verra

Brebes, Jawa Tengah
Aloe verra

ü  Taksonomi
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Classis          : Liliopsida
Sub classis   : Lilidae
Ordo             : Liliales
Familia          : Aloeaceae
Genus           : Aloe
Species        Aloe verra
ü  Morfologi
       Tanaman ini biasa hidup di tempat yang memiliki suhu panas atau baiasa di tanam di dalam pot ataupun di pekarang rumah untuk dijadikan tanaman hias. Daunnya agak runcing berupa taji, tidak tipis, getas, pinggirnya bergerigi/ berduri kecil, permukaannya berbintik-bintik, panjangnya mencapai 15-36 cm, lebar 2-6 cm, bunga bertangkai yang panjangnya mencapai 60-90 cm, bunga berwarna kuning kemerahan ( jingga ), Banyak di Afrika sisi Utara, Hindia Barat.
Perawakan : Herba menahun, 30-50 cm.
Batang : rebah, panjang 2-3 m, bercabang di pangkal, membentuk tunas-tunas disetiap buku. Daun : tunggal, roset batang, cembung di bagian bawah, cekung atau datar bagian atas, berdaging, daun muda dengan noda cerah, tepi helaian bergerigi lunak, 30-80 cm x 4-11 cm, daging daun coklat kekuningan bening.
Bunga : susunan malai, terminal, dengan cabang-cabang tandan, daun pelindung 0,8 - 1,5 cm, ujung membelah, tangkai bunga 0,5 - 0,9 cm. Perhiasan terbagi kurang lebih separo, 2.5 - 3.5 cm, kuning-jingga-merah, persegmen melebar.
Benang sari : 6 tangkai putih, pendek, sama panjang dengan perhiasan atau sedikit lebih panjang, kepala sari terkait dengan tangkai dibagian pangkal.
Putik : bakal buah menumpang, duduk, 3 ruang, per ruang banyak biji.
Buah : halus, 3 ruang terbagi oleh 3 bilik.
Biji : banyak, hitam.
3)
ü  Determinasi
1b  : Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan (atau) putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga………2.
2b  : Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun atau tangkai)…..…3.
3b  : Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut di atas……4.
4b  : Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan (atau) bunga berlainan dengan yang diterangkan di atas……6.
6b   : Dengan daun yang jelas……7.
7b   : Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya………..9.
9b   : Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit
……………………………10.
10b : Daun tidak tersusun demikian rapat menjadi rozet………………………..11.
11b : Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang serong ke atas………12.
12b :Tidak semua daun duduk dalam karangan atau tidak ada daun sama sekali…
……..13.
13b  : Tumbuh-tumbuhan bentuk lain…14.
14a  :  Daun tersebar, kadang-kadang berhadapan………………………………15.
15a : Daun tunggal, tetapi tidak berbagi menyirip rangka sampai bercangap menyirip rangkap…………109.
109b:  Tanaman daratan (atau tumbuh) di antara tanaman bakau……………...119.
119b:  Tanaman lain…
………………….120.
120b:  Tanaman tanpa getah……………121.
128b:  Daun lain. Bukan rumput-rumputan yang merayap, dan mudah berakar…....129
129b:  Tidak ada upih daun yang jelas, paling-paling pangkal daun sedikit atau banyak mengelilingi batang…135
135b:  Daun tidak berbentuk kupu-kupu berlekuk dua…………………………136
136a:  Daun memanjang sampai bangun garis, dengan tulang daun yang sejajar menurut arah panjang
…………………..137
137b:  Tanaman yang tidak “berduri dan berduri tempel”…………...26. Liliaceae
ü  Cara Panen
       Lidah buaya siap dipanen pada umur sekitar 12 - 18 bulan setelah ditanam. Panen bisa dilakukan setiap bulan. Saat panen lidah buaya sebaiknya pelepah lidah buaya segera dibawa ke tempat penyortiran, kemudian dibungkus dan di proses lebih lanjut.
ü  Kandungan Zat Aktif
Kandungan kimia. Aloe vera mengandung lemak tak jenuh asam arakidonat dan fosfatidilkoline dalam  Komposisi lipida non-polar Daging daun mengandung turunan glikosida antraquinon yang berefek sebagai pencahar, antara lain barbaloin, ß-barbaloin, Homonatloin. Efek sebagai pencahar ini lebih kuat dibanding Cascara sagrada, Cassia senna (Sennae Folium atau Daun Sena), Rheum officinale (Rhei Radix atau Akar Kelembak), dan Cassia alata (Ketepeng Kebo). .
ü  Kegunaan
·      Menghilangkan racun dalam tubuh.
·      Meningkatkan system kekebalan tubuh.
·      Mengendalikan kekebalan tubuh.
·      Mengonrol berat badan tubuh.
·      Memperbaiki kerusakan pada kulit.
·      Mengurangi kondisi inflamasi.
·      Menjaga kesehatan mulut
·      Sebagai masker wajah.
·      Mengembalikan kesegaran pada mata.
·      Mempercantik kuku ,serta
·      Mengembalikan warna kulit












DAFTAR PUSTAKA
Darlimartha S. Dr. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Puspa Swar, Anggota Ikap

N.N Mahatriny, Dkk. Skrining Fitokimia Ekstrak Etanaol Daun Pepaya ( Carica Papaya L.) Yang Diperoleh Dari Daerah Ubud, Gianyar, Bali. Jurusan Fakultas Matematika Dan lmu Pengetahuan Alam  Universitas Udayana.

Stennis, C.G.G.J.  2005.  Flora  untuk  Sekolah di  Indonesia. Jakarta :  PT Pradaya Paramita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

laporan praktikum analgetik

kunci determinasi kunyit

MAKALAH TEKNIK SAMPLING