makalah kanker payudara
MAKALAH FARMAKOLOGI
KANKER PAYUDARA (Carcinoma mammae)
Disusun Oleh :
Kelompok I
1.
Ajeng
Widiastuti E0014030
2.
Alfi
Nuri E0014031
3.
Dina
Riani E0014034
4.
Dwi
Purwanti E0014036
5.
Erlita
H.F E0014037
6.
Pungki
Fajarwati E0014050
7.
Yusrin
Ayu Septiani E0014059
PROGRAM STUDI SI
FARMASI
STIKES BAKTI
MANDALA HUSADA SLAWI
Jl. Cut Nyak Dhien No.16, Desa Kalisapu, Kec. Slawi,
Kabupaten Tegal, Jawa Tengah -52416
Telp. (0283) 6197571 Fax. (0283) 6198450
Homepage website www.stikesbhamada ac.id email stikes_bhamada @ yahoo.com
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker
payudara sering ditemukan diseluruh dunia dengan insidens relatif
tinggi dan cenderung meningkat yaitu 20% dari seluruh keganasan dan 99% terjadi
pada perempuan,sedangkan pada laki-laki hanya 1%, sehingga kanker payudara
masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama pada perempuan. Pada
pria, usia rata-rata untuk terdiagnosis kanker payudara adalah 60 tahun dan
sebagian besar kanker payudara pada laki-laki terdiagnosis pada tahap lanjut,
kemungkinan karena laki-laki tidak terlalu menyadari tentang benjolan payudara
dibandingkan wanita.
Menurut
WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Ini menjadikan kanker payudara
sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita.Setiap tahun lebih
dari 250,000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih
175,000 di Amerika Serikat. Masih menurut WHO, tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta
wanita terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari 700,000 meninggal karenanya.
Belum ada data statistik yang akurat di Indonesia, namun data yang terkumpul
dari rumah sakit menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki ranking pertama
diantara kanker lainnya pada wanita.
Kanker
payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat kanker.Setiap
tahunnya, di Amerika Serikat 44,000 pasien meninggal karena penyakit ini
sedangkan di Eropa lebih dari 165,000.Setelah menjalani perawatan, sekitar 50%
pasien mengalami kanker payudara stadium akhir dan hanya bertahan hidup 18 – 30
bulan.
B. Rumusan Masalah
1. Kanker payudara pada wanita
2. Kanker payudara pada pria
3. Pencegahan kanker payudara
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai
bahan bacaan atau referensi bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis
pada khususnya.
D. Manfaat Penulisan
Dengan adanya makalh ini diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai kanker payudara, bagaimana ciri-cirinya serta bahaya dan
pengobatannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kanker Payudara Pada Wanita
Payudara
(mammae) adalah kelenjar kulit yang di dalam hidup ini mengambil posisi begitu
penting, sehingga hewan menyusui di beri nama mammalia dan kita memanggil ibu
dengan ‘mama’. Di buat di kulit, seperti kelenjar keringan yang tidak terlihat,
kelenjar ini tumbuh besar sebagai kelenjar susu yang member kita makanan dan
kemesraan pada bulan bulan pertama kehidupan, kecuali ada sesuatu yang
membuatnya tidak mampu atau tidak bias.
Setiap
payudara terdiri atas dua belas sampai dua puluh kelenjar yang masing masing
tumbuh besar, unit-unit yang bersama-sama memnbentuk struktur kelenjar payudara
yang berjendal jendul dan semuanya bermuarah di puting. Payudara tudak ada
hubungannya dengan otot dada besar (muskulus pektoralis) yang melalui suatu
urat yang kokoh melekat pada lengan atas dan di ujung lain berpegangan kuat
pada dinding dada dengan melebar seperti kipas. Burung menggunakan otot ini
untuk terbang, harimau tutul menggunakannya untuk lari cepat memburu korabannya
dan kita memerlukannya untuk saling memeluk.
Jadi,
kanker payudara pada prinsipnya adalah tumor ganas dari salah satu kelenjar
kulit di sebelah luar rongga dada.Kelenjar limfe ketiak membentuk system
pengaliran limfe bagi kedua kuadran atas tubuh, selain payudara termasuk di
sini juga kedua lengan.Jumlah kelenjar limfa ini berfariasi, meluasnya dari
sisi luar atas kelenjar payudara sampai di bawah dan belakang tulang selangkah.
Di sini berhubungan dengan kelenjar limfe leher terbawah saling
berhubungan dengan system pembulu balik, jalan bagi metastatis hematogen
berjarak.
Apabila
pengaliran keluar limfe tertutup oleh diseksi kelenjar limfe, pertumbuhan masuk
dari kanker, penyinaran atau kombinasi sebab-sebab ini, terjadilah edema
(sembab,pembekakan) limfe yang ditakuti dari lengan dan tangan. Pada penyebaran
kanker secara limfogen, kelenjar satu persatu terkena.
Kelenjar
yang menempung penyebaran pertama disebut kelennjar penjaga gerbang pengawal.
Terkena tidaknya kelenjar ini akan menentukan pilihan terapi. Jika kelenjar ini
bebas dari metastatis, penyebaran dikelenjar limfe lain yang letaknya lebih ke
atas tidak perlu di fikirkan.
Anatomi
Payudara
Payudara
pada pria dan wanita adalah sama sampai masa pubertas (11-13 tahun) karena
hormon estrogen dan hormon lainnya mempengaruhi perkembangan payudara pada
wanita. Pada wanita perkembangan payudara aktif, sedangkan pada pria kelenjar
dan duktus mammae kurang berkembang dan sinus berkembang tidak
sempurna.Payudara yang sensitif terhadap pengaruh hormonal mengakibatkan
payudara cenderung mengalami pertumbuhan neoplastik baik yang bersifat jinak
maupun ganas.
Payudara
merupakan bagian dari organ reproduksi yang fungsi utamanya menyekresi susu
untuk nutrisi bayi. Payudara terdiri dari jaringan duktural, fibrosa yang
mengikat lobus-lobus, dan jaringan lemak didalam dan diantara lobus-lobus.85%
jaringan payudara terdiri dari lemak.Sedikit di bawah pusat payudara dewasa
terdapat puting (papila mamaria), tonjolan yang berpigmen dikelilingi oleh
areola.
Puting dan
areola biasanya mempunyai warna dan tekstur yang berbeda dari kulit di
sekelilingnya.Warnanya bermacam-macam dari yang merah muda pucat, sampai hitam
dan gelap selama masa kehamilan dan menyusui. Puting susu biasanya menonjol
keluar dari permukaan payudara.
Kanker
payudara dapat terjadi dibagian mana saja dalam payudara, tetapi mayoritas
terjadi pada kuadran atas terluar di mana sebagian besar jaringan payudara
terdapat.Dalam menentukan lokasi kanker payudara, payudara dibagi menjadi empat
kuadran, yaitu kuadran lateral (pinggir atas), lateral bawah, medial (tengah
atas), dan median bawah.
Anatomi payudara dan kuadran letak kanker payudara dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar Anatomi Payudara dan Kuadran
Letak Payudara
Keterangan :
1. Korpus
(badan) I
Later atas (pinggir atas)
2. Areola
II Later Bawah
3. Papilla atau
puting III Medial Atas (tengah atas)
IV Median Bawah
1. Penyebab dan Faktor Resiko
Penyebab pasti kanker payudara tidak diketahui. Meskipun demikian,
riset mengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko pada
individu tertentu, pa
a. Gender
Ini adalah faktor risiko terbesar
gejala kanker payudara. Pria dapat terkena kanker payudara, tapi itu 100 kali
lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, terutama karena jaringan
payudara perempuan jauh lebih terkena hormon seperti estrogen yang mengembangkan
pertumbuhan sel abnormal.
b. Umur
Ini adalah salah satu faktor risiko
terkuat terserang kanker payudara. Sekitar 85% kasus terjadi pada wanita usia
50 tahun ke atas, sedangkan 5% terjadi pada wanita dibawah usia 40.
c. Riwayat keluarga
Wanita yang memiliki dua atau lebih
kerabat tingkat pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan) yang pernah
mengalami kanker payudara atau ovarium memiliki kemungkinan lebih besar dari
50% terkena kanker payudara.Salah satu alasan utama untuk risiko ini merupakan
mutasi diwariskan dalam salah satu dari dua gen, BRCA1 dan BRCA2. Mutasi gen
lain juga dapat mewarisi kanker payudara, tetapiini jarang dan tidak
mempengaruhi resiko kanker
payudara.
d. Gejala kanker payudara sebelumnya
Jika Anda sudah memiliki kanker pada
satu payudara, Anda memiliki risiko empat kali lipat terkena kanker baru pada
payudara yang lain atau bagian lain
dari payudarayang sama. (Ini tidak
sama dengan kambuhnya kanker asli).
e. Kepadatan payudara
Wanita dengan jaringan payudara padat, memiliki risiko lebih
tinggi terkena kanker payudara daripada wanita yang payudaranya relatif lebih
lemak.Proporsi yang lebih besar dari jaringan payudara yang padat pada
mammogram,semakintinggirisikonya.
f. Kondisi payudara jinak tertentu
Wanita yang pernah menjalani biopsi
yang menunjukkan suatu pertumbuhan berlebih dari sel-sel (hiperplasia) pada
duktus atau lobulus memiliki peningkatan risiko penyakit kanker payudara,
terutama jika sel-sel yang abnormal muncul (suatu kondisi yang disebut hiperplasia atipikal).
g. Paparan radiasi
Wanita yang pernah terkena
radiasi tinggi ke dadasebagai bagian dari pengobatan untuk kanker lain
(seperti penyakit Hodgkin) memiliki peningkatan risiko terkena kanker payudara,
terutama jika mereka menjalani radiasi selama masa remaja.
h. Paparan estrogen
Semakin lama seorang wanita terkena
estrogen, semakin besar risiko terkena kanker payudara. Wanita yang mengalami
menstruasi lebih awal, sebelum usia 12, dan / atau mengalami menopause
terlambat (setelah usia 55) memiliki risiko sedikit lebih tinggi terkena kanker
payudara, kemungkinan karena peningkatan paparan seumur hidup terhadap
estrogen. Penggunaan kontrasepsi oral saat ini sedikit meningkatkan risiko
kanker payudara, tetapi kembali normal setelah pil dihentikan.Denganpenggunaan
terapi hormon postmenopause dengan estrogen plus progestin meningkatkan risiko
kanker payudara.
i. Dietilstilbestrol (DES) eksposur
Wanita yang menggunakan DES - obat
yang digunakan dari tahun 1940 sampai tahun 1960 untuk mencegah keguguran
memiliki risiko sedikit lebih tinggi terkena kanker payudara.
j. Berat badan
Kelebihan berat badan atau obesitas
telah dikaitkan dengan risiko kanker payudara, terutama bagi wanita setelah
menopause.Ini mungkin bahwa risiko meningkat pada wanita yang mengalami kenaikan
berat badan di masa dewasa tetapi tidak pada mereka yang pernah mengalami
kelebihan berat badan sejak kecil.
k. Alkohol
Wanita yang minum alkohol memiliki
peningkatan risiko kanker payudara, dibandingkan dengan wanita yang tidak
minum, dan resiko akan meningkat dengan jumlah minuman yang dikonsumsi.
l. Kanker lainnya
Wanita yang telah didiagnosa dengan
kanker ovarium, usus besar, endometrium atau lebih mungkin terkena kanker
payudara daripada wanita yang tidak memiliki kanker ini.
m. Menarche Usia Dini
Risiko terjadinya kanker payudara
meningkat pada wanita yang mengalamimenstruasi pertama sebelum umur 12 tahun.
Umur menstruasi yang lebih awal berhubungan dengan lamanya paparan hormon
estrogen dan progesteron pada wanita yang berpengaruh terhadap proses
proliferasi jaringan termasuk jaringan payudara.
Penelitian Indriati tahun 2009 di RS
Dr. Kariadi Semarang dengan desain case control menunjukkan bahwa diperkirakan
risiko bagi wanita yang menarche pada umur ≤12 tahun terkena kanker payudara
3,6 kali lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok wanita yang menarche pada
umur >12 tahun (OR=3,6).
n. Menopause Usia Lanjut
Menopause setelah usia 55 tahun meningkatkan risiko untuk
mengalamikanker payudara.Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menapause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh
sebelum terjadinya perubahan klinis.Penelitian Azamris tahun 2006 di RS M.
Djamil Padang dengan desain case control menunjukkan bahwa diperkirakan risiko
wanita yang menopause setelah usia 55 tahun terkena kanker payudara 1,86 kali
lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok wanita yang menopause sebelum usia 55
tahun (OR=1,86).
o. Riwayat Kehamilan
Usia maternal lanjut saat melahirkan
anak pertama meningkatkan risikomengalami kanker payudara. Menurut penelitian
Briston (2008) di Amerika Serikat dengan desain cohort, wanita yang kehamilan
pertama setelah 35 tahun mempunyai risiko 3,6 kali lebih besar dibandingkan
wanita yang kehamilan pertama sebelum 35 tahun untuk terkena kanker payudara
(RR=3,6). Wanita yang nullipara atau belum pernah melahirkan mempunyai risiko
4,0 kali lebih besar dibandingkan wanita yang multipara atau sudah lebih dari
sekali melahirkan untuk terkena kanker payudara (RR=4,0).
p. Penggunaan Hormon dan
Kontrasepsi
berhubungan dengan terjadinya kanker
payudara. Wanitayang menggunakan kontrasepsi oral berisiko tinggi untuk
mengalami kanker payudara. Kandungan estrogen dan progesteron pada kontrasepsi
oral akan memberikan efek proliferasi berlebih pada kelenjar payudara. Wanita
yang menggunakan kontrasepsi oral untuk waktu yang lama mempunyai risiko untuk
mengalami kanker payudara sebelum menopause.Penelitian Indriati tahun 2009 di
RS Dr. Kariadi Semarang dengan desain case control menunjukkan bahwa
diperkirakan risiko bagi wanita yang menggunakan kontrasepsi oral > 10 tahun
untuk terkena kanker payudara 3,10 kali lebih tinggi dibandingkan wanita yang
menggunakan kontrasepsi oral ≤ 10 tahun (OR=3,10).
q. KonsumsiRokok
Wanita yang merokok meningkatkan
risiko untuk mengalami kanker payudaradaripada wanita yang tidak merokok.
Penelitian Indriati tahun 2009 di RS Dr. Kariadi Semarang dengan desain case
control menunjukkan bahwa diperkirakan risiko bagi wanita yang merokok untuk
terkena kanker payudara 2,36 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang
tidak merokok (OR=2,36).
Menurut penelitian Briston (2008) di
Amerika Serikat dengan desain cohort, laki-laki yang merokok mempunyai risiko
1,26 kali lebih besar dibandingkan laki- laki yang tidak merokok untuk terkena
kanker payudara (RR=1,26).
r. Faktor hormonal (baik estrogen
maupun androgen)
Dari faktor risiko tersebut di atas,
riwayat keluarga serta usia menjadi faktor terpenting. Riwayat keluarga yang
pernah mengalami kanker payudara meningkatkan resiko berkembangnya penyakit
ini. Para peneliti juga menemukan bahwa kerusakan dua gen yaitu BRCA1 dan BRCA2
dapat meningkatkan risiko wanita terkena kanker sampai 85%. Hal yang menarik,
faktor genetik hanya berdampak 5-10% dari terjadinya kanker payudara dan ini
menunjukkan bahwa faktor risiko lainnya memainkan peranan penting.
Pentingnya faktor usia sebagai
faktor risiko diperkuat oleh data bahwa 78% kanker payudara terjadi pada pasien
yang berusia lebih dari 50 tahun dan hanya 6% pada pasien yang kurang dari 40
tahun. Rata-rata usia pada saat ditemukannya kanker adalah 64 tahun. Studi juga
mengevaluasi peranan faktor gaya hidup dalam perkembangan kanker payudara yang
meliputi pestisida, konsumsi alkohol, kegemukan, asupan lemak serta kurangnya
olah fisik.
2. Gejala
Kanker Payudara
Gejala
kanker payudara
dapat dilihat dari : benjolan, nyeri, perubahan warna kulit, pembengkakan, rasa
panas/terbakar, perubahan bentuk/ukuran yang di luar kewajaran, puting melesak
ke dalam, keluar cairan (selain air susu pada saat menyusui) dari puting, atau
benjolan di ketiak.
a. Benjolan
Benjolan
di payudara dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit, tetapi sebagian
besar adalah benjolan jinak. Benjolan juga dapat berbentuk padat
(fibroadenoma/FAM, lipoma, dst) atau berisi cairan (kista). Untuk benjolan yang
jinak, sebenarnya tidak diperlukan pengobatan apapun.Jika benjolan terasa
mengganggu atau terus membesar, dapat dilakukan operasi pengangkatan atau
penyedotan jika benjolan berisi cairan.
b. Nyeri
Nyeri
juga dapat muncul jika ada benjolan, infeksi, atau kanker di payudara.Namun,
kanker payudara jarang menimbulkan rasa nyeri.Rasa nyeri di payudara sering
hilang sendiri tanpa perlu pengobatan apapun.Jika rasa nyeri dirasa mengganggu,
dapat menggunakan obat pengurang rasa nyeri seperti parasetamol.Untuk rasa
nyeri di payudara terjadi dalam waktu lama (di atas 1 bulan) atau tidak bisa
hilang dengan obat pengurang rasa nyeri, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter
langganannya.
c. Kedua sisi payudara asimetris
Karena
keberadaan tumor atau pelekatan tumor dan dinding dada, payudara bisa mengalami
perubahan volume atau bentuk, ini harus diwaspadai dan segera melakukan
pemeriksaan terkait.
d. Pembengkakan kelenjar getah bening
Pada
gejala awalnya bisa ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening pada ketiak.
e. Perubahan pada puting
Saat
tumor invasi ke daerah bawah puting atau areola, bisa menyebabkan putting
mengalami deviasi ke satu sisi, retraksi atau depresi.
f. Perubahan pada bagian kulit
Kulit
payudara bisa berubah seperti kulit jeruk, pada edema terdapat pori-pori yang
memiliki depresi yang jelas, menyebabkan permukaan kulit menjadi tidak rata,
seperti kulit jeruk.
g. Keluarnya
Cairan
Keluarnya
cairan dari payudara sebenarnya adalah hal yang normal (saat setelah
melahirkan) karena payudara adalah kelenjar yang mengeluarkan cairan yang
dikenal sebagai air susu ibu (ASI). Jika cairan bercampur darah, yang biasanya disebabkan
tumor jinak pada kelenjar payudara atau kanker payudara.Cairan yang berwarna
kehijauan biasanya disebabkan oleh benjolan jinak. Sedangkan cairan yang
bernanah & berbau amis disebabkan oleh infeksi di payudara. Jika muncul
cairan dari payudara yang terlihat normal tetapi di luar masa menyusui &
dalam waktu lama, atau cairan tersebut tidak normal, segera berkonsultasi
dengan dokter langganannya untuk dapat diobati sesuai penyebabnya. Perempuan
yang sudah menopause & mengalami keluarnya cairan adalah tidak normal &
harus berkonsultasi dengan dokter.
Untuk
menghindari setiap kelainan/gangguan apapun agar segera ditangani dengan cepat
& lebih baik sebelum meluas/bertambah parah, maka setiap tahun lakukanlah
pemeriksaan payudara oleh dokter sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan
rutin & dapat disertai pemeriksaan tambahan untuk kelainan di payudara
sesuai indikasi seperti USG, mammografi, CT-scan, MRI, atau pemeriksaan
hormonal.
3.
Pemeriksaan Pada Kanker Payudara
Pemeriksaan
kanker payudara dapat dilakukan sendiri atau di kenal dengan istilah
SADARI.
Langkah-langkah dalam melakukan SADARI :
a. Langkah
PERTAMA
Berdiri
didepan cermin, dada dibusungkan dan tangan diletakkan di pinggang. Perhatikan
UKURAN, BENTUK dan WARNA payudara, serta puting. Wajib memeriksakan ke dokter,
jika ada kulit payudara pada satu tempat ‘masuk’ kedalam, berkerut, kemerahan ,
terdapat luka yang sulit menyembuh atau membengkak. Puting susu retraksi/masuk
kedalam atau letak abnormal.
b. Langkah
KEDUA
Kemudian
angkat tangan, perhatikan payudara seperti pada langkah pertama diatas.
Kemudian tekan / pencet puting susu. Jika ada cairan abnormal yang keluar, maka
segeralah periksakan diri ke dokter.
c. Langkah
KETIGA
Berbaring
dengan tangan (pada sisi yang sama dengan payudara yang akan diperiksa) ,
diletakkan dibawah kepala. Tangan kiri dipakai untuk memeriksa payudara kanan
begitu sebaliknya.Raba seluruh payudara (seperti pada gambar) mulai dari atas
kebawah, sisi kiri ke sisi dalam, dari lekukan ketiak sampai kearah
payudara.Bisa juga mulai dari puting, dengan arah melingkar terus sampai ke
sisi luar lingkaran payudara.Pastikan seluruh payudara terdeteksi, raba dengan
kekuatan yang ringan, halus tapi mencapai seluruh kedalaman payudara (bisa
merasakan tulang iga dibelakang payudara).
d. Langkah
KEEMPAT
Langkah
terakhir, lakukan dengan berdiri atau duduk.Lakukan perabaan seperti pada
langkah ke tiga.Beberapa wanita sering melakukan pada waktu mandi, karena lebih
mudah melakukan perabaan payudara dalam keadaan kulit payudara basah.Secara
berkala memeriksakan diri ke dokter, terutama jika mempunyai FAKTOR RESIKO
terkena kanker payudara.
4. Stadium
Kanker Payudara
Pembagian stadium menurut Portmann yang disesuaikan dengan
aplikasi klinik yaitu:
Stadium I : Tumor terbatas dalam payudara, bebas dari
jaringan sekitarnya, tidak ada fiksasi/infiltrasi ke kulit dan jaringan yang di
bawahnya (otot) . Besar tumor 1 - 2 cm dan tidak dapat terdeteksi dari luar.Kelenjar
getah bening regional belum teraba.Perawatan yang sangat sistematis diberikan
tujuannya adalah agar sel kanker tidak dapat menyebar dan tidak berlanjut pada
stadium selanjutnya.Pada stadium ini, kemungkinan penyembuhan pada penderita
adalah 70%.
Stadium II : Tumor terbebas dalam payudara, besar tumor 2,5
- 5 cm, sudah ada satu atau beberapa kelenjar getah bening aksila yang masih
bebas dengan diameter kurang dari 2 cm. Untuk mengangkat sel-sel kanker
biasanya dilakukan operasi dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk
memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal. Pada stadium ini,
kemungkinan sembuh penderita adalah 30 - 40 %.
Stadium III A : Tumor sudah meluas dalam payudara, besar
tumor 5 - 10 cm, tapi masih bebas di jaringan sekitarnya, kelenjar getah bening
aksila masih bebas satu sama lain.Menurut data dari Depkes, 87% kanker payudara
ditemukan pada stadium ini.
Stadium III B : Tumor melekat pada
kulit atau dinding dada, kulit merah dan ada edema (lebih dari sepertiga permukaan
kulit payudara), ulserasi, kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain
atau ke jaringan sekitarnya dengan diameter 2-5 cm. Kanker sudah menyebar ke
seluruh bagian payudara, bahkan mencapai kulit, dinding dada, tulang rusuk dan
otot dada.
Stadium IV : Tumor seperti pada yang
lain (stadium I, II, dan III). Tapi sudah disertai dengan kelenjar getah bening
aksila supra-klavikula dan metastasis jauh. Sel-sel kanker sudah merembet
menyerang bagian tubuh lainnya, biasanya tulang, paru-paru, hati, otak, kulit,
kelenjar limfa yang ada di dalam batang leher. Tindakan yang harus dilakukan
adalang pengengkatan payudara. Tujuan pengobatan pada stadium ini adalah
palliatif bukan lagi kuratif (menyembuhkan).
5. Penatalaksanaan Kanker Payudara
Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian
pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, terapi radiasi dan
yang terbaru adalah terapi imunologi (antibodi).
Pengobatanini ditujukan untuk memusnahkan kanker atau
membatasi perkembangan penyakit serta menghilangkan gejala-gejalanya.
Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan terapi dilakukan
secara individual.
a. Pembedahan
Tumor primer biasanya dihilangkan
dengan pembedahan.Prosedur pembedahan yang dilakukan pada pasien kanker
payudara tergantung pada tahapan penyakit, jenis tumor, umur dan kondisi
kesehatan pasien secara umum.Ahli bedah dapat mengangkat tumor (lumpectomy),
mengangkat sebagian payudara yang mengandung sel kanker atau pengangkatan
seluruh payudara (mastectomy).
Untuk meningkatkan harapan hidup,
pembedahan biasanya diikuti dengan terapi tambahan seperti radiasi, hormon atau
kemoterapi.
b. Terapi
Radiasi
Terapi radiasi dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas
tinggi untuk membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan.
c. Terapi Hormon
Terapi hormonal dapat menghambat
pertumbuhan tumor yang peka hormon dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping
setelah pembedahan atau pada stadium akhir.
d. Kemoterapi
Obat kemoterapi digunakan baik pada
tahap awal ataupun tahap lanjut penyakit (tidak dapat lagi dilakukan
pembedahan).Obat kemoterapi bisa digunakan secara tunggal atau
dikombinasikan.Salah satu diantaranya adalah Capecitabine dari Roche,
obat anti kanker oral yang diaktivasi oleh enzim yang ada pada sel kanker,
sehingga hanya menyerang sel kanker saja.
e. Terapi Imunologik
Sekitar 15-25% tumor payudara
menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan
untuk pasien seperti ini, trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang
untuk menyerang HER2 dan menghambat pertumbuhan tumor, bisa menjadi pilihan
terapi. Pasien sebaiknya juga menjalani tes HER2 untuk menentukan kelayakan
terapi dengan trastuzumab.
HER2 adalah protein yang diproduksi
oleh gen yang berpotensi menyebabkan kanker. protein ini bertindak sebagai
antena yang menerima sinyal pada sel-sel kanker menyebar cepat dan
mematikan.Keberadaan HER2 dihubungkan dengan perjalanan penyakit yang semakin
memburuk dan waktu pengulangan jauh lebih cepat pada semua tahap perkembangan
kanker payudara, sehingga menjadi hal penting bagi pasien yang telah
didiagnosis dengan kanker payudara untuk memeriksa status HER2 mereka .
f. Mengobati Pasien Pada Tahap Akhir
Penyakit
Banyak obat anti kanker yang telah
diteliti untuk membantu 50% pasien yang mengalami kanker tahap akhir dengan
tujuan memperbaiki harapan hidup.Meskipun demikian, hanya sedikit yang terbukti
mampu memperpanjang harapan hidup pada pasien, diantaranya adalah kombinasi trastuzumab
dengan capecitabine.Fokus terapi pada kanker tahap akhir bersifat
paliatif (mengurangi rasa sakit).
Dokter berupaya untuk memperpanjang
serta memperbaiki kualitas hidup pasien melalui terapi hormon, terapi radiasi
dan kemoterapi.Pada pasien kanker payudara dengan HER2- positif, trastuzumab
memberikan harapan untuk pengobatan kanker payudara yang dipicu oleh HER2.
B. Kanker Payudara Pada Pria
Kanker payudara pada pria adalah
penyakit yang langka.Kurang dari 1% kanker payudara terjadi pada pria. Mungkin
akan terlintas dalam pikiran kita :Pria tidak mempunyai payudara, bagaimana
mereka bisa terkena kanker payudara? Yang benar adalah bahwa remaja laki-laki
dan perempuan, pria dan wanita semua mempunyai jaringan payudara.Berbagai macam
hormone pada wanita/gadis menstimulasi jaringan pada payudara sedemikian rupa
sehingga membentuk payudara penuh.Sedangkan pada tubuh pria secara normal tidak
ada stimulasi hormone pada payudara.Akibatnya jaringan payudaranya tetap kecil
dan rata.Ada juga, sering kita lihat pria / anak laki-laki dengan ukuran payudara
besar.Biasanya itu hanya karena gemuk.Tapi kadang ada beberapa pria jaringan
kelenjar payudaranya tumbuh, itu disebabkan karena mereka menggunakan beberapa
obat, pecandu alcohol, pengguna marijuana atau mempunyai tingkat hormone yang
tidak normal.
Karena kanker payudara pada pria
sangat jarang, beberapa kasus saat ini sedang dipelajari. Tapi apabila
kasus-kasus itu dikumpulkan maka akan didapat hasil sebagai berikut ,
Tanda-tanda yang harus diwaspadai :
1. Terasa benjolan di payudara
2. Puting terasa sakit
3. Puting berubah bentuk ( biasanya
menekuk kedalam )
4. Keluar cairan dari putting ( bisa
bening atau darah )
5. Nyeri pada puting atau areola ( area
yang berwarna gelap didaerah puting )
6. Pembesaran kelenjar getah bening
dibawah lengan ( ketiak )
Perlu diingat bahwa pembesaran kedua
payudara pada pria biasanya bukan kanker.Keadaan ini dalam kedokteran disebut
gynecomastia.
Suatu studi tentang kanker payudara
pada pria menemukan bahwa waktu yang diperlukan antara tanda-tanda awal hingga
diagnose membutuhkan waktu 19 bulan, atau bisa lebih dari satu tahun. Ini
mungkin disebabkan karena orang tidak menyangka / mengharap kanker payudara
terjadi pada pria, sehingga sangat jarang yang terdeteksi dini.Jadi, seperti
yang terjadi pada wanita juga, apabila terjadi perubahan yang mencolok pada
payudaranya, pria juga sebaiknya segera ke dokter.Karena semakin cepat
terdeteksi maka kemungkinan sembuh lebih besar.Sangat perlu dimengerti, factor
resiko kanker payudara pada pria, terutama karena pria tidak mengadakan
screening/pemeriksaan secara rutin untuk tujuan mengetahui ada/ tidaknya kanker
pada payudaranya.Hal ini karena tidak terpikir bahwa ini bisa terjadi.Akibatnya
kanker payudara pada pria biasanya pada deteksi awal kebanyakan sudah mencapai
stadium lanjut.
Dibawah ini adalah factor-faktor
yang bisan menaikkan resiko pria terkena kanker payudara :
1. Usia
Seperti juga pada wanita, usia
bertambah resiko juga bertambah. Usia rata-rata pria yang didiagnose terkena
kanker payudara adalah 67 tahun. Itu berarti bahwa separoh pria yang didiagnose
terkena kanker payudara adalah berusia diatas 67 tahun. Dan setengahnya lagi
dibawah usia itu.
2. Kadar Estrogen yang tinggi
Sel payudara tumbuh, baik yang
normal ataupun abnormal, itu distimulasi oleh adanya hormone estrogen. Pria
bisa mempunyai level estrogen yang tinggi karena beberapa hal :
a. Menggunakan obat-obat hormonal
b. Terlalu gemuk, sehingga meningkatkan
produksi hormone estrogen
c. Terexpose estrogen dari
lingkungan(misalnya berasal dari estrogen atau hormone lain yang digunakan
untuk menggemukkan ternak sapi, campuran / turunan dari produk pestisida, yang
menyerupai efek estrogen dalam tubuh ).
d. Pecandu alcohol, yang dapat
mengurangi fungsi lever dalam mengatur kadar estrogen dalam darah.
e. Mempunyai penyakit lever, yang
biasanya mengakibatkan pada kadar endrogen ( hormone laki-laki ) yang rendah,
sebaliknya kadar estrogen ( hormone wanita ) tinggi. Ini juga menaikkan resiko
terjadi gynecomastia dan kanker payudara.
3. Klinefelter Syndrome
Mempunyai kadar hormone endrogen
yang rendah dan kadar estrogen tinggi. Sehingga mempunyai resiko mendapatkan
penyakit gynecomastia dan kanker payudara. Klinefelter syndrome adalah: kondisi
yang terjadi saat lahir ( terjadinya,1 berbanding 1000 pria ). Normalnya laki-laki
mempunyai kromosom X dan Y. Tapi, pria dengan syndrome ini mempunyai lebih dari
satu kromosom X ( kadang empat ). Tanda-tanda syndrome ini adalah : Mempunyai
kaki lebih panjang, suara tinggi, jenggot yang tipis dibandingkan rata-rata
pria, mempunyai testis kecil daripada ukuran normal dan infertile ( tidak bisa
memproduksi sperma ).
4. Mempunyai riwayat keluarga yang
banyak menderita kankerpayudara atau perubahan genetic.
Riwayat keluarga dapat menaikkan
resiko terkena kanker payudara, terutama apabila didalam keluarga ada pria yang
terkena kanker payudara. Juga apabila terbukti adanya gen abnormal kanker
payudara didalam riwayat keluarga. Pria yang mewarisi gen abnormal BRCA1 dan
BRCA2 resiko terkena kanker payudara meningkat. Tapi bisa juga terjadi pada
pria yang tidak mempunyai riwayat keluarga terkena kanker payudara dan tidak
mewarisi gen abnormal tersebut.
5. Terpapar radias
Memperoleh terapi radiasi didada
sebelum usia 30 tahun, khususnya semasa remaja, meningkatkan resiko terkena
kanker payudara. Ini terlihat pada remaja-remaja pria yang memperoleh radiasi
untuk pengobatan penyakit Hodgkin.( Disini tidak termasuk terapi radiasi untuk
pengobata kanker payudara ).
Untuk masalah diagnose dan
pengobatan sama dengan kanker payudara pada wanita.
C. pencegahan Kanker Payudara
Salah satu
pencegahan kanker payudara adalah pola makan yang sehat.Diperkirakan satu dari
tiga kasus kanker payudara karena faktor pola makan.
Pola makan
yang baik yang akan membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh Anda dan ini
merupakan pencegahan penyakit yang paling ampuh. Meskipun belum diketahui
adanya makanan yang dapat menyembuhkan kanker, memakan makanan tertentu dan
mengurangi makanan tertentu lainnya dapat menjadi tindakan pencegahan.
Makanan
yang kaya serat, dapat membantu menurunkan kadar prolaktin dan estrogen,
kemungkinan dengan mengikatkan diri pada hormon-hormon ini lalu membuangnya ke
luar tubuh. Ini dapat menekan fase lanjut dari karsinogenesis (pembentukan
kanker).Selain itu, mengurangi makanan berlemak jenuh dapat menurunkan
risiko.Kacang kedelai dan produk kedelai tanpa difermentasi dapat menghambat
pertumbuhan tumor.
Sayur-sayuran yang kaya vitamin A,
seperti wortel, labu siam, ubi jalar, dan sayur-sayuran berdaun hijau tua
seperti bayam, kangkung dan sawi hijau, mungkin dapat membantu. Vitamin A
mencegah pembentukan mutasi penyebab kanker. Sedangkan buah-buahan dan sayuran
yang kaya akan vitamin C menurunkan risiko Kanker Payudara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ca Mamae adalah sel karsinoma yang
tumbuh di daerah payudara.Ca Mamae ini bisa disebabkan karena faktor internal
maupun eksternal.Tanda dan gejala yang biasa muncul pada pasien Ca Mamae adanya
benjolan/massa di payudara, terasa nyeri dan terjadi pembesaran yang abnormal.
B. Saran
Kita harus selau waspada dan secara
rutin memeriksa payudara agar apabila terdapat kelainan, bisa langsung diobati
sebelum mengalami tahap yang paling tinggi dan sebelum kanker payudara itu
bermetastasis lebih jauh.
Komentar
Posting Komentar